Selasa, 08 September 2009

Tanda-tanda i'rab 3





Tanda I'rab Jazm





I'rab jazm mempunyai dua alamat yaitu, sukun dan membuang.


Maksudnya: I'rab jazm itu mempunyai dua tanda
yaitu, sukun yang menjadi tanda pokok dan membuang (menghilangkan)
nun tanda rafa' dan huruf 'illat.


Contoh sukun yang menjadi tanda pokok seperti:


Contoh membuang nun tanda rafa' seperti:


Contoh membuang huruf 'illat seperti:

dan sebagainya.


Kata nazhim:





I'rab jazm pada fi'il-fi'il itu dengan memakai sukun, atau
membuang huruf 'illat, atau membuang nun (tanda rafa') pada af'alul
khamsah.





Lafazh-lafazh yang di-jazm-kan dengan memakai sukun





Sukun menjadi alamat bagi i'rab jazm pada fi'il mudhari' yang shahih
akhirnya.


Fi'il mudhari' yang shahih akhirnya, ialah fi'il
mudhari' yang pada bagian akhirnya tidak berhuruf 'illat, yaitu:
alif, wawu dan ya, seperti:


Contoh yang mu'tal, ialah:

.Kalau di-jazm-kan maka huruf 'illat-nya harus dibuang,
sebagaimana yang akan diterangkan.


Lafazh-Iafazh yang di-jazm-kan dengan membuang huruf 'illat atau nun
tanda rafa'





Membuang itu menjadi tanda bagi i'rab jazm pada fi'il mudhari' yang
mu'tal akhir dan pada fi'il-fi'il yang dirafa'-kannya dengan nun tetap.


Contoh yang mu'tal (berhuruf 'illat), seperti:



menjadi:


Contoh yang tanda rafa'-nya dengan nun, seperti:

menjadi:


Kata nazhim:





Maka membuang nun tanda rafa' secara pasti diharuskan pada af'alul
khamsah bilamana di-jazm-kan.





Lafazh yang Di-mu'rab-kan





Lafazh-lafazh yang di-mu'rab-kan terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian
yang di-i'rab-i dengan memakai harakat dan bagian yang di-i'rab-i dengan memakai
huruf.


Maksudnya: Pasal ini merupakan pengulangan pelajaran yang
telah lalu, yaitu pada garis besarnya semua lafazh atau kalimat itu ada yang di-i'rab-i
dengan memakai harakat, baik harakat dhammah, fathah, kasrah atau
sukun, seperti: ;

dan sebagainya.


Dan ada yang di-i'rab-i dengan memakai huruf, yaitu: wawu, alif dan ya,
seperti:

dan sebagainya.


Kata nazhim:





Lafazh yang di-mu'rab-kan itu semuanya kadang-kadang di-i'rab-i dengan
memakai harakat atau dengan huruf yang didekatkan.





Lafazh yang di-i'rabi dengan memakai harakat:





Lafazh yang di-i'rab-i dengan memakai harakat ada empat macam, yaitu:
isim mufrad, jamak taksir, jamak muannats salim dan fi'il mudhari' yang tidak
bertemu dengan sesuatu pun (dari huruf alif, wawu, ya, nun taukid atau
huruf 'illat)





Semua lafazh itu di-rafa'-kan dengan memakai dhammah, di- nashab-kan
dengan memakai fathah, di-khafadh-kan dengan memakai kasrah dan di-jazm-kan
dengan memakai sukun.


Maksudnya: Lafazh-Iafazh yang di-i'rab-i dengan
memakai harakat ada empat macam, yaitu: 1. isim mufrad; 2. jamak
taksir; 3. jamak muannats salim; dan 4. fi'il mudhari
yang pada ujungnya tidak bertemu dengan huruf alif, wawu,
ya dan nun taukid. Semua itu harus di-rafa'-kan dengan
memakai dhammah, di-nashab-kan dengan memakai fathah,
di-khafadh-kan dengan memakai kasrah dan di-jazm-kan
dengan memakai sukun.


Contoh dalam keadaan rafa' seperti:




= Zaid telah datang;




= 'Amr telah duduk.


Dalam keadaan nashab seperti:




= aku telah melihat Zaid;




= aku telah mengenal 'Amr.


Dalam keadaan khafadh seperti:




= aku telah menulis dengan pena.


Dalam keadaan jazm seperti:




= bukankah Kami telah melapangkan... (an-Nasr: 1)


Kata nazhim:





Yang pertama dari dua bagian tersebut (yang di-i'rab-i dengan
harakat) ada empat macam sebagaimana yang telah dikemukakan, yaitu
di-rafa'-kan dengan memakai dhammah.





Tiap-tiap lafazh yang di-rafa'-kan dengan memakaidhammah maka
di-nashab-kannya dengan memakai fathah secara mutlak.





Dan isim yang di-rafa'-kan dengan memakai dhammah harus di-khafadh-kan
dengan memakai kasrah. Dan fi'il yang di-rafa'-kan dengan memakai dhammah
di-jazm-kan dengan memakai sukun.








Dikecualikan dari ketentuan tadi ialah tiga perkara, yaitu 1. jamak
muannats salim, di-nashab-kan dengan kasrah; 2. isim yang tidak menerima tanwin,
di-khafadh-kan dengan fathah, 3. fi'il mudhari' yang mu'tal akhir (berhuruf
'illat pada ujungnya), di-jazm-kan, dengan membuang huruf akhirnya, yaitu
huruf 'illat.


Maksudnya: Dikecualikan dari ketentuan tadi (di-nashab-kan
dengan memakai fathah, di-rafa'-kan dengan memakai dhammah,
di-khafadh-kan dengan memakai kasrah dan di-jazm-kan
dengan memakai sukun), yaitu sebagai berikut:



  • Jamak muannats salim, di-nashab-kannya bukan dengan
    harakat fathah, tapi dengan harakat kasrah, seperti dalam
    contoh:

    = aku telah melihat Hindun-Hindun itu;

    = aku telah melihat wanita-wanita muslim itu;

  • Isim yang tidak menerima tanwin (ghair munsharif), di-khafadh-kan
    atau di-jar-kannya bukan dengan harakat kasrah, melainkan
    dengan harakat fathah, seperti dalam contoh:

    = aku telah bersua dengan Ahmad dan Ibrahim;

  • Fi'il mudhari yang mu'tal akhir, di-jazm-kannya
    bukan dengan harakat sukun, melainkan dengan membuang huruf
    'illat-nya seperti:



  • Kata nazhim:





    Tetapi seperti dalam contoh lafazh:

    (jamak muannats salim), untuk me-nashab-kannya dengan memakai kasrah. Dan
    isim ghair munsharif di-jar-kan dengan memakai fathah.





    Semua fi'il mu'tal di-jazm-kan dengan membuang huruf 'illat sebagaimana
    yang telah diketahui.


    Lafazh-lafazh yang di-i'rab-i dengan memakai huruf





    Lafazh yang di-i'rab-i dengan memakai huruf ada empat macam, yaitu: 1.
    isim tatsniyah; 2. jamak mudzakkar salim; 3. asmaul khamsah; 4. af'lul khamsah,
    yaitu Yaf'alâni, taf'alâni, yaf'alûna, taf'alûna, taf'alîna.


    Maksudnya: Lafazh-lafazh yang di-i'rab-i dengan
    memakai huruf ada empat macam, yaitu sebagai berikut:



  • Isim tatsniyah, contoh:

    = dua Zaid;

  • Jamak mudzakkar salim, contoh:

    = Zaid-Zaid;

  • Asmaul khamsah, contoh:

    = ayahmu,

    = saudaramu;

    = iparmu atau mertuamu;

  • Af'alul khamsah, contoh:

    = mereka berdua sedang melakukan (sesuatu);

    = kamu berdua sedang melakukan (sesuatu).


  • Kata nazhim:





    Lafazh yang di-mu'rab-kan dengan memakai huruf itu ada empat, yaitu: 1.
    mutsanna (isim tatsniyah); 2. mudzakkar yang di-jamak-kan secara shahih
    (jamak mudzakkar salim, bukan jamak taksir), seperti contoh yang telah lalu;
    3. asmaul khamsah; dan 4. af'alul khamsah.





    I'rab isim tatsniyah





    Adapun isim tatsniyah maka di-rafa'-kan dengan memakai alif,
    di-nashab-kan dan di-khafadh-kan dengan memakai ya.


    Contoh di-rafa'-kan dengan memakai alif, seperti:




    = dua Zaid itu telah datang.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar